pencarian ide dapat dilakukan dengan
Pencarianide dapat dilakukan dengan brainstorming, yaitu dengan Mengumpulkan ide-ide atau gagasan yang dilakukan secara cepat dan Berkelompok. Pertanyaan lain tentang: Wirausaha. Apa yang dimaksud meneliti+luas+usaha+yang+dipilih Wirausaha 3 20.08.2019 21:20.
PencarianIde (Idea Generation) - Proses pengembangan produk baru diawali dari pencarian ide (idea generation). Ide produk baru tersebut dapat berasal dari berbagai sumber, seperti misalnya departemen riset dan pengembangan, ilmuan, karyawan, konsumen, pesaing, manajemen puncak, dan distributor.
Neue Bekanntschaft Meldet Sich Nicht Mehr. Menemukan ide untuk penelitian dan pengembangan memang tidak mudah, butuh kreativitas dan daya berpikir yang kritis. Prosesnya pun butuh usaha, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Memang susah ketika ide belum ditemukan. Harus berpikir ekstra keras untuk menemukan ide-ide yang cemerlang. Pada hakikatnya ide bisa digali dari diri setiap individu, bergantung bagaimana setiap individu menanggapi setiap hal yang terjadi. Dengan meningkatkan kepedulian dan sikap kritis tentunya menemukan ide bukanlah suatu keniscayaan. Selain dengan meningkatkan kepedulian dan sikap kritis, berikut adalah cara-cara yang bisa membantu menemukan ide dengan Internet Menjelajah internet internet browsing merupakan salah satu cara efekif untuk menemukan ide. Dengan canggihnya teknologi saat ini, internet memungkinkan setiap penggunanya bisa mendapatkan ragam berita, informasi dan ilmu pengetahuan yang sangat banyak. Tentunya hal tersebut dapat mempermudah menemukan ide, bahkan terdapat beberapa situs yang menyajikan berbagai ide yang bisa dijadikan bahan untuk karya Buku Buku adalah jendela dunia. Buku adalah gudang ilmu. Pernyataan-pernyataan tersebut tentunya sudah menjelaskan betapa buku begitu kaya akan ilmu dan informasi. Oleh karena itu, untuk menemukan ide, buku menjadi solusi yang tepat. Gunakan buku untuk mempelajari pengetahuan dan teori yang berhubungan dengan apa yang dengan Dosen atau Guru Banyak berdiskusi dengan dosen atau guru juga merupakan solusi yang tepat untuk menemukan ide. Dosen atau guru tentunya memiliki lebih banyak pengetahuan dan pengalaman. Dengan saling berbagi pengalaman dengan dosen atau guru dapat memunculkan ide karya ilmiah yang Keadaan Lingkungan Sekitar Lingkungan sekitar merupakan gudang ide karya ilmiah yang tak kasat mata. Banyak peristiwa yang terjadi bahkan dalam kurun waktu hanya satu hari. Dengan memperhatikan keadaan sekitar dan melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda dapat ditemukan ide karya ilmiah gemilang yang tidak pernah terpikirkan oleh orang Kreatif dalam Menghadapi Masalah Kreatif merupakan salah satu hal penting dalam berpikir. Sebab dengan pola pikir yang sama seperti kebanyakan orang, kemungkinan untuk menemukan sesuatu yang baru dan beda adalah kecil. Padahal untuk menemukan ide sebuah karya ilmiah dibutuhkan ide yang segar, yang bisa menjadikan karya ilmiah berbeda dari karya ilmiah pada umumnya. Dengan membiasakan pola pikir kreatif, kinerja otak menjadi terasah sehingga akan ada lebih banyak ide yang Pola Pikir yang Tepat Ide adalah buah pikiran pendapat setiap manusia, oleh karenanya tidak ada ide yang benar atau salah. Pola pikir bahwa tidak ada ide yang salah harus ditanamkan terlebih dahulu. Sehingga setiap individu akan berani untuk mengungkapkan segala ide yang muncul tanpa harus takut bahwa idenya salah. Dengan demikian, ide yang dimiliki setiap individu dapat dikembangkan secara maksimal, bahkan terdapat kemungkinan jika ide tersebut dapat melahirkan ide lain yang Niat dan Bulatkan Tekad Dalam membuat karya ilmiah dibutuhkan niat yang teguh dan tekad yang bulat agar penelitian karya ilmiah tidak berhenti di tengah jalan. Sesuatu yang dilakukan dengan niat yang sungguh-sungguh tentunya akan membuahkan hasil yang maksimal, karena bagaimanapun hasil tidak akan pernah mengkhinati Terbuka Dalam menggali ide untuk karya ilmiah, sikap terbuka juga menjadi faktor penting yang bisa membantu menemukan ide. Ketika ada orang lain yang mungkin memberikan sebuah saran atau masukan ketika berdiskusi atau sekedar obrolan ringan, hendaknya saran tersebut diterima dengan pikiran terbuka sehingga ide yang sedang dicari dapat ditemukan dan dinilai dari sudut pandang yang Secara Out of The Box Berpikir secara out of the box berarti berpikir di luar pikiran masyarakat secara umum. Temukan sesuatu yang baru dari setiap fenomena yang terjadi di sekitar, tanggapi dengan cara yang tidak biasa. Ketika sudah membiasakan diri untuk berpikir secara out of the box, tentunya dapat memperkaya ide yang nanti ditemukan. Gabungan antara ide yang masih murni dan pola pikir yang out of the box dapat menjadikan ide tema karya ilmiah tersebut benar-benar bagus. Namun, untuk membiasakan diri berpikir secara out of the box, dibutuhkan daya nalar yang tinggi dan harus terbiasa bersikap kritis dalam menyikapi segala Minat dan Rasa Ingin Tahu pada Suatu Bidang Ilmu Jika cara-cara yang telah disebutkan di atas sudah dilakukan namun ide belum juga muncul, ada baiknya mulai menggali ide dari bidang yang sangat digemari. Misalnya, seni. Dengan minat yang tinggi terhadap dunia seni, tentunya rasa ingin tahu yang dimilikipun tinggi. Rasa ingin tahu ini yang akan menjadi motivasi bagi seseorang untuk menggali lebih dalam tentang bidang yang digemari. Tentunya dengan motivasi yang tinggi, pengetahuan dan informasi yang didapat akan diserap dan dipahami dengan lebih baik sehingga mampu memicu munculnya ide karya dan Tentukan Metode Penelitian Ketika sudah mendapat ide, hendaknya peneliti menentukan terlebih dahulu metode yang akan digunakan dalam menyusun karya ilmiahnya. Apakah menggunakan metode kuantitatif atau kualitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang mengacu pada kuantitas data penelitian, sedangkan metode kualitatif adalah metode yang mengacu pada kualitas data penelitian. Dengan mengetahui metode yang dinginkan, peneliti dapat menentukan hal-hal yang harus dilakukan selama penelitian serta referensi yang sesuai dengan metode penelitian yang tulisan ini dapat membantu dalam menemukan ide penelitian dalam penulisan karya ilmiah. Selamat berkarya dan terima
Skip to content Menemukan Ide Penelitian Menemukan Ide Penelitian Penelitian adalah hal yang tidak asing bagi orang yang berkecimpung di dunia akademik. Sebagai peneliti pemula, mencari ide penelitian seringkali merupakan hal yang kompleks dan membingungkan. Berikut ini beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk memudahkan pencarian ide penelitian Membaca publikasi penelitian Publikasi penelitian seperti jurnal atau karya ilmiah lainnya adalah salah satu sumber inspirasi yang baik dalam mencari ide penelitian. Dengan membaca publikasi penelitian, kamu menjadi tahu apa saja penelitian yang sudah dilakukan pada suatu bidang ilmu. Selain itu, publikasi penelitian juga menyantumkan masalah, objek, metode, variabel, bahkan kekurangan atau keterbatasan penelitian. Kamu bisa mengembangkan ide penelitian dari keterbatasan penelitian yang belum bisa dijangkau oleh peneliti sebelumnya. Kamu juga bisa mengembangkan alternatif pemecahan masalah yang berbeda berdasarkan masalah yang dikemukakan oleh peneliti sebelumnya. Melakukan ATM Amati, Tiru, Modifikasi terhadap penelitian sebelumnya Setelah membaca publikasi penelitian yang sudah ada, kamu bisa menggunakan penelitian tersebut sebagai dasar untuk membuat penelitian yang baru. Prinsip amati, tiru, dan modifikasi adalah hal yang tepat untuk melakukan hal tersebut. Dengan mengamati masalah yang dirumuskan, metode, dan hipotesis dari suatu publikasi penelitian, kamu bisa memahami pola pikir logis dari penelitinya. Kemudian kamu dapat memodifikasi variabel, metode, objek dan subjek penelitian untuk mendapatkan ide penelitian baru. Konsultasi dengan dosen, guru ataupun peneliti Dosen, guru, maupun peneliti tentunya memiliki pengalaman dan pengetahuan yang lebih banyak dalam hal penelitian. Berkonsultasi dengan dosen atau peneliti mengenai bidang ilmu yang ingin kamu teliti akan menambah wawasan baru yang bisa menjadi ide penelitian. Selain itu, tidak menutup kemungkinan, dosen atau peneliti akan menawarkan untuk bekerja sama dalam penelitian yang sedang dilakukannya. Mengamati lingkungan sekitar Penelitian seringkali berawal dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan. Menemukan permasalahan tersebut dapat dilakukan melalui pengamatan lingkungan sekitar. Jika kamu cukup jeli, hal-hal kecil yang terjadi di lingkungan sekitar bisa jadi merupakan permasalahan yang menunggu untuk dipecahkan. Misalnya jika di lingkungan sekitarmu terdapat fenomena banyak sampah, kamu bisa mulai dengan bertanya pada diri sendiri dengan format 5W1H. Apa saja jenis sampah tersebut, kapan dibuang/diangkut, mengapa bisa menumpuk, siapa saja yang membuang, bagaimana memanfaatkannya, dsb. Berpikir kreatif/out of the box Hal yang biasa terjadi dapat menjadi ide permasalahan penelitian jika kamu memandangnya dari sudut pandang yang berbeda. Misalnya, petani menanam padi di sawah biasanya dengan air yang banyak. Kondisi tersebut bisa sekaligus dimanfaatkan untuk budidaya ikan. Nah, ide tersebut bisa memunculkan ide penelitian lainnya, seperti bagimana jumlah air, jenis ikan, dan luas sawah optimal, jumlah pupuk dan sebagainya. Nah, itulah beberapa tips yang dapat kamu manfaatkan untuk menemukan ide penelitian. Jika kamu punya cara lainnya, silakan tuliskan di kolom komentar ya, siapa tahu bisa jadi inspirasi juga buat orang lain. Jika kamu sudah berhasil menemukan ide penelitian dan membutuhkan bantuan proofreading/ terjemah/ back-to-back translation angket penelitian, Penerjemah Jakarta siap membantumu. Penerjemah Jakarta menyediakan jasa proofreading profesional dan berpengalaman untuk berbagai bidang keilmuan. Kamu juga bisa menggunakan layanan proofreading bahasa Indonesia, bahasa Inggris, maupun layanan translate naskah artikel sebelum melakukan publikasi ilmiah. Penerjemah Jakarta PT. Inspirasi Citra Multi Jasa Per. Wahana Pondok Gede T8 No. 12A Bekasi Phone 021-28678486 WhatsApp 08122712110 Email cs Website IG penerjemah_jakarta Google Business Penerjemah Jakarta Mahmudah Budiatiningsih2022-10-01T152941+0700 Share This Article Related Posts Page load link Go to Top
O ambiente de desenvolvimento integrado IDE do inglês Integrated Development Environment, é uma ferramenta de desenvolvimento para editar o código, acessar um terminal, executar um script , debugar e compilar usando um único ambiente. Um IDE é um programa repleto de funcionalidades que podem ser usadas por muitos aspectos no desenvolvimento de software, que inclui ferramentas de preenchimento de código, plugins, e muitos outros recursos para facilitar o processo de desenvolvimento de software. Porém, atualmente existem diversas IDEs disponíveis no mercado, algumas desenvolvidas para linguagens de programação específicas, outros editores de código que se comportam como IDE. Vamos descobrir um pouco mais sobre isso. O que é IDE? Conheça a históriaAntes dos IDEs, os programadores escreviam seus programas em editores de texto. Isso envolvia escrever e salvar um aplicativo no editor de texto antes de executar o compilador, anotar quaisquer mensagens de erro e, em seguida, voltar ao editor de texto para revisar seu código e isso levava muito tempo. Em 1983 a empresa dinamarquesa Borland lançou um editor de código e compilador de linguagem de programação Pascal chamado Turbo desenvolvimento do compilador Turbo Pascal, pela Borland, teve uma grande importância no sucesso da linguagem Pascal, já que não era apenas um simples compilador, mas um ambiente de desenvolvimento onde se podia construir e depurar o código, o que foi uma novidade para a Turbo Pascal lançou a ideia de um ambiente de desenvolvimento integrado, mas muitos acreditam que o Visual Basic VB da Microsoft, lançado em 1991, foi na verdade o primeiro IDE real da de código e IDEOs editores de código podem ser editores de texto simples, como Notepad++ ou VIM, por exemplo, mas que não aprimoram o processo de edição de código. Porém, existem alguns editores de código com diversas funcionalidades integradas, plugins e terminais acoplados que facilitam muito o desenvolvimento. Como exemplo podemos citar o Atom, o Sublime Text, e o famoso Visual Studio Code. Mas qual a diferença entre um editor de código e uma IDE?Editores de código são editores de texto com poderosos recursos integrados e funcionalidades especializadas para simplificar e acelerar o processo de edição de um IDE, por outro lado, é um conjunto de ferramentas de desenvolvimento de software projetadas para tornar a codificação mais fácil. Em outras palavras, um IDE possui um editor de código, um depurador, compilador e outros recursos importantes, tudo em uma única diferentes tipos de IDEs, alguns de grandes organizações dos quais você provavelmente já ouviu falar, como Visual Studio da Microsoft, Xcode da Apple, e o Android Studio da Google. Os IDEs populares são Eclipse, IntelliJ IDEA, NetBeans, PyCharm, entre link, você encontra uma lista de outras IDEs relacionadas com suas respectivas e editor de código mais utilizadosSegundo o Stack Overflow, os ambientes de desenvolvimento mais utilizados por aqueles de desenvolvem são Visual Studio Code, Visual Studio e IntelliJ. Mas afinal, existe um editor ou IDE que seja a melhor?Tomo a liberdade para dar minha sincera opinião sobre essa pergunta. A resposta é aqueles que programam em Java, IntelliJ, NetBeans ou Eclipse são excelentes recomendações. Já para quem desenvolve utilizando o Javascript, Visual Studio Code e escolha do editor ou IDE é pessoal e depende muito da linguagem ou área de atuação. Além disso, existem pessoas que se adaptam melhor com um ambiente do que IDE e/ou um editor de código auxiliam e ajudam aqueles que desenvolvem. Por isso, conhecer a ferramenta e seus atalhos podem acelerar o desenvolvimento. E aí, curtiu?Para aprender mais sobre programação, vejaInstalação e atalhos do VSCode com Mario SoutoCursos de lógica de programação Cursos de programação com JAVACursos de JavascriptCursos de PythonCurso de VIMTruques com IntelliJAumentando sua produtitivade com Eclipse
Ilustrasi Tahap dari Proses Pencarian Ide Produksi Sumber dari Proses Pencarian Ide Produksi dalam BisnisUlasan Mengenai Tahap dari Proses Pencarian Ide Produksi Sumber pelanggan menjadi titik awal dalam menciptakan atau mengembangkan produk oleh perusahaan, baik pasar global maupun nasional. Tahap selanjutnya adalah pencarian gagasan. Pencarian macam-macam gagasan akan menjadi titik pangkal dalam proses pengembangan produk baru".Tahap dari Proses Pencarian Ide Produksi dalam Bisnis Sumber
Proses Pencarian Ide Dalam Pengembangan Produk-Produk Baru Pencarian Ide Idea Generation - Proses pengembangan produk baru diawali dari pencarian ide idea generation. Ide produk baru tersebut dapat berasal dari berbagai sumber, seperti misalnya departemen riset dan pengembangan, ilmuan, karyawan, konsumen, pesaing, manajemen puncak, dan distributor. Umumnya gagasan atau ide yang muncul dari segi teknologi pemisahaan akan cenderung dirunuskan dalam technological terms seperti misalnya, gagasan mobil baru didasarkan pada desain yang diperbaiki untuk aerodinamis ataupun karakteristik fisik misalnya ponsel baru yang lebih kecil dan ringan. Apabila gagasan berasal dari distributor atau konsumen, gagasan atau ide tersebut cenderung akan dijabarkan dalam konteks manfaat pemecahan masalah seperti misalnya, tas atau koper yang dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam overhead compartment di pesawat {CATATAN Seperti yang disebutkan diatas, proses pencarian ide merupakan proses awal dari pengembangan produk. Untuk mengetahui proses pengembangan produk seutuhnya, silahkan kunjungi 5 artekel berikut 1. Proses Pengembangan Produk Baru 2. Proses Penyaringan Ide Produk Baru 3. Proses Pengujian Produk Baru 4. Proses Komersialisasi Produk 5. 6 Tahapan dalam Perencanaan Strategi Produk} Oleh karena itu, konsep produk baru harus dinyatakan dalam dua aspek, yaitu a. Spesifikasi manfaat yang akan diterima oleh para konsumen potensial. b. Definisi atribut fisik atau teknologi yang bisa menghasilkan manfaat-manfaat tersebut. Setidaknya ada 6 teknik yang dapat membantu setiap kelompok atau individu dalam perusahaan untuk bisa pencarian dan menghasilkan ide-ide yang lebih baik, yaitu sebagai berikut 1. Daftar Atribut Teknik ini dilakukan dengan cara mencari dan menemukan daftar atribut-atribut utama dari produk lama dan kemudian memodifikasi setiap atribut tersebut dalam upaya mencari produk yang lebih baik. Contohnya sebuah obeng. Atributnya terdiri dari pegemangan kayu, batangan besi bundar, dioperasikan secara manual, dan dilakukan dengan cara diputar. Kemudian dari daftar atribut tersebut dapat dimodifikasi dengan sedemikian rupa agar menjadi lebih baik, misalnya dengan merubah pegangan obeng tersebut menjadi berbahan dasar karet, mengubah batang bundar menjadi segi enam, membuat operasinya menjadi tenaga listrik dan sebagainya. 2. Forced Relationship Dengan teknik forced relationship, beberapa objek dipertimbangkan keterkaitannya satu sama lain. Seperti misalnya, produsen peralatan kantor ingin merancang sebuah meja kerja eksekutif baru. Lalu kemudian beberapa objek didaftar, seperti meja kerja, komputer, jam, televisi, mesin fax, mesin foto kopi, lemari buku, dan sebagainya. Kemudian setelah dipertimbangkan keterkaitannya, hasilnya adalah sebuah meja kerja elektronik dengan panel seperti yang terdapat pada kokpit pesawat. 3. Analisis Morfologi Metode analisis morfologi memerlukan identifikasi dimensi struktural masalah dan menguji keterkaitan diantaranya. Seperti misalnya permasalahan yang berkaitan dengan pemindahan sesuatu dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan sebuah kendaraan. Dimensi utamanya berarti jenis kendaraannya kereta, kursi, tempat tidur, penghela, perantaranya air, udara, minyak, roda, permukaan keras, rel, sumber tenaganya motor listrik, tekanan udara, mesin uap internal. Sehingga kendaraan jenis kereta dengan tenaga mesin uap internal dan bergerak diatas permukaan yang keras adalah sebuah mobil. Yang diharapkan dari metode ini adalah untuk membuat suatu kombinasi baru. 4. Identifikasi Kebutuhan/Masalah Teknik-teknik yang sudah dijelaskan sebelumnya daftar atribut, forced relationship, dan analisis morfologi tidak membutuhkan masukan dari konsumen untuk dapat menghasilkan ide. Tetapi berbeda dengan teknik-teknik sebelumnya, identifikasi kebutuhan/masalah membutuhkan masukan dari konsumen dimana teknik ini dimulai dari konsumen. Konsumen akan ditanya tentang kebutuhan, masalah, serta ide-ide mereka. Seperti misalnya konsumen yang ditanyai tentang masalah mereka dalam menggunakan produk tertentu. Kemudian berbagai masalah yang muncul tersebut dikelompokkan berdasarkan tingkat keseriusannya, tingkat frekuensinya, dan tingkat biaya penanggulangannya untuk nantinya menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan perbaikan apa saja yang harus dilakukan atas produk tersebut. 5. Brainstorming Dalam teknik brainstorming, perusahaan akan membentuk semacam kelompok yang terdiri atas 6 sampai 10 orang. Mereka nantinya akan diminta untuk mengajukan ide dan usul sebanyak-banyaknya dalam jangka waktu tertentu misalnya dalam 1 jam. Agar lebih efektif maka terdapat empat pedoman yang sebaiknya digunakan, yaitu sebagai berikut a. Tanpa kritik, maksudnya adalah komentar-komentar negatif atas ide-ide yang dikemukakan oleh kelompok harus ditahan sampai semua ide dapat tertampung. b. Pemberian kebebasan, artinya semakin liar atau semakin gila ide-ide yang dikemukakan, maka justru akan semakin baik. Hal tersebut karena lebih akan mudah mengurangi dibandingkan dengan memancing munculnya ide. c. Mendorong kuantitas, artinya semakin banyak jumlah ide, maka semakin besar pula kemungkinan untuk mendapatkan ide yang baik. d. Mendukung penggabungan dan perbaikan ide, artinya setiap anggota kelompok dapat menggabungkan idenya dengan ide dari anggota lainnya untuk mendapatkan ide baru yang lainnya. 6. Sinektik Kadang metode brainstorming akan menghasilkan pemecahan yang terlalu cepat, sebelum dikembangkan berbagai perspektif yang memadai. Oleh sebab ada teknik lain yang disebut sebagai metode sinektik. Dalam metode sinektik, terdapat lima prinsip pokok yang dijadikan sebagai acuan, yaitu sebagai berikut a. Penundaan melihat sudut pandang terlebih dahulu, baru pemecahannya. b. Otonomi obyek biarkan masalah seperti apa adanya. c. Gunakan tempat yang umum ambil keuntungan dari keterbiasaan sebagai titik tolak. d. Keterlibatan/keterlepasan ambil posisi antara masuk kedalam suatu masalah dan berdiri di luarnya, sehingga dapat melihat sebagai suatu keseluruhan. e. Gunakan metafora biarkanlah hal-hal yang tidak relevan dan kebetulan memberikan analogi yang bisa menjadi sumber sudut pandang baru.
pencarian ide dapat dilakukan dengan